Minggu, 08 Mei 2016

Cyrano Cafe

Annyeonghaseyo^^

Siapa yang belum nonton drakor dating agency cyrano?? Pasti udah pada nonton kan? Drakor ini di bintangi oleh Lee Jong Hyuk, Choi Sooyoung, Lee Chun Hee, Hong Jong Hyun, dan Cho Yoon Woo.

Nah ternyata di daerah bogor ada loh Cyrano Cafe. Cafe ini memang terinspirasi dari drakor dating agency cyrano. Waktu itu aku dan teman mampir ke sana karena penasaran, lokasinya di Bogor Tengah Jl Surya Kencana 126. Lokasinya di pinggir jalan dengan jendela pintu berwarna biru dongker dan ada logo kucing di pintu masuknya.

Suasana cafenya nyaman dengan interior yang menarik. Pelayanan juga memuaskan. Kalian bisa memilih mau makan di teras sambil melihat pemandangan di luar atau ngadem di dalam dengan sofa-sofa yang empuk. Aku mencoba Pasta beef carbonara, wuiiih enak banget dan super kenyang.


Tara~~~ Lucu kan interior yang kebanyakan bergambar kucing,,miaaawwwww
Bisa jadi tempat eksis untuk kalian yang suka foto-foto loh.
Namanya juga cafe pasti yang di incar itu makanan dan minuman kan??? So let's check this out :


Masih banyak lagi menu makanan dan minuman yang disajikan di cyrano cafe ini, kalian bisa mengunjungi websitenya di bawah ini, suapaya bisa lebih puas liat-liat :
https://www.zomato.com


Jumat, 06 Mei 2016

Korean Culture Day

Annyeonghaseyo~~~~ sebagai pecinta korea sejak tahun 2004, ketahuan sudah tua,ahahahaha, aku suka hadir dalam festival korea. Tapi sebelum festival korea ramai seperti sekarang,, sejak SMA kelas 1 aku sudah sering datang ke festival jepang di Hotel Salak Bogor setiap akhir tahun bersama teman-teman atau datang ke festival jepang yang diselenggarakan di UI.

Nah tahun 2015 bulan April, tanggalnya aku lupa, teman aku yaitu teh hani kasih info ada festival korea di UI. Langsung deh beli tiketnya lewat email, jadi pas hari H tinggal mengantri untuk menunjukkan bukti beli tiketnya.

Sudah sampai ni...lihat ada banner Korean Culture Day dengan maskot boneka beruang yang lucu, udah gitu langsung di sambut sama Pororo salah satu kartun yang terkenal di Korea. Ga perlu jauh-jauh untuk ketemu sama Lee Joung Suk oppa, walaupun cuma bisa foto booth yang ada wajah oppa tapi tak apalah mengobati rasa rindu sama oppa yang satu ini.


 
Sedikit sekali booth yang ada di festival ini, kebanyakan booth berisi tentang studi di korea dan produk lock n lock yang ambasadornya adalah Lee Joung Suk. Salah satu booth yang cukup diminati pengunjung yaitu berfoto memakai hanbok atau pakaian tradisional korea, kita juga bisa berfoto bersama mahasiswa korea yang sedang pertukaran pelajar karena memang mereka menemani kita untuk berfoto. Ada 3 paket untuk foto dan sebelum di foto kita harus bayar lalu mendapatkan kupon yang nantinya di tukar dengan foto tersebut, aku lupa memilih paket yang mana, tapi aku dapat 1 buah foto yang di cetak.

Acara puncaknya yaitu Eru yang nyanyi, tapi sebelum Eru datang, banyak persembahan yang di tampilkan seperti teater dan cover dance dari girl band dan boyband. Seneng banget bisa liat Eru langsung plus nyanyi single terbarunya, cuma berjarak 1 meter aja bro~~~~~

 

Monas

Sekarang jalan-jalan ke mana lagi ya??? gimana kalo ke jakarta, mengunjungi monumen nasional atau yang lebih sering di kenal dengan nama monas. 

Yup tahun 2015 aku dan teman-teman pergi ke monas, karena semua teman-teman aku orang bandung, jadi mereka penasaran, aku juga penasaran sih, ahahaha.

Waktu Kunjungan
Senin dan hari besar nasional : Tutup
Selasa - Jum'at : 08.00 - 16.00
Sabtu - Minggu : 08.00 - 17.00
Tiket Masuk
1. Pengunjung Perorangan : 
a. Dewasa : Rp 5.000,-
b. Anak-anak : Rp 2.000,-
2. Pengunjung Rombongan (minimum 20 orang)
a. Dewasa : Rp 3.000,-
b. Anak-anak (TK s.d. SMA) Rp 1.000,-
3. Pengunjung Asing Rp 10.000,- 



 Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.


Nah,sudah mengenal sejarah monas walaupun singkat di atas, hehehe, yuk kita lanjut menjelajah monas 
Yuhuuuuuuuuuu,,di dalam monas loh ini,,pas masuk ke dalam wuih ber-AC jadi adem banget. Oia di dalam monas ini terdapat Museum Sejarah Nasional. 

Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah, terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru. Diorama ini dimula dari sudut timur laut bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah, masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi, hingga masa Orde Baru pada masa pemerintahan Suharto.



Sesampainya di atas,,wow fantastic baby,,antrian menuju pelataran puncak dan api kemerdekaan panjang banget sampai 2 baris. Yah mau gimana lagi, masa udah datang jauh-jauh ke monas tapi ga ke puncak, kan ga sesuatu gitu,ahahaha.

Selain wisatawan lokal banyak juga wisatawan asing yang berkunjung ke monas. Mau ke puncak aja susah payah mengantri selama 2 jam, yang paling sebel itu pegel banget ini kaki dan betis, eh ternyata pas liat ke dalam, lift buat ke atas puncak cuma ada 1 dan itu hanya cukup untuk 11 orang. Pantesan aja lama ngantrinya. Jadi kalau mau ke monas lebih baik berangkat pagi supaya tidak terlalu mengantri panjang.

Pelataran Puncak dan Api Kemerdekaan

Sebuah elevator (lift) pada pintu sisi selatan akan membawa pengunjung menuju pelataran puncak berukuran 11 x 11 meter di ketinggian 115 meter dari permukaan tanah. Lift ini berkapasitas 11 orang sekali angkut. Pelataran puncak ini dapat menampung sekitar 50 orang, serta terdapat teropong untuk melihat panorama Jakarta lebih dekat. Pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung dapat menikmati pemandangan seluruh penjuru kota Jakarta. Bila kondisi cuaca cerah tanpa asap kabut, di arah ke selatan terlihat dari kejauhan Gunung Salak di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat, arah utara membentang laut lepas dengan pulau-pulau kecil.

Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang nyala lampu perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 35 Kilogram. Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram[1], akan tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas.[9] Puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa. Pelataran cawan memberikan pemandangan bagi pengunjung dari ketinggian 17 meter dari permukaan tanah. Pelataran cawan dapat dicapai melalui elevator ketika turun dari pelataran puncak, atau melalui tangga mencapai dasar cawan. Tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter, sedangkan rentang tinggi antara ruang museum sejarah ke dasar cawan adalah 8 m (3 meter dibawah tanah ditambah 5 meter tangga menuju dasar cawan). Luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar, berukuran 45 x 45 meter, semuanya merupakan pelestarian angka keramat Proklamasi Kemerdekaan RI (17-8-1945).
Sebanyak 28 kg dari 38 kg emas pada obor monas tersebut merupakan sumbangan dari Teuku Markam, seorang pengusaha Aceh yang pernah menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.

Alhamdulillah akhirnya sampai juga di puncak, inilah suasana di atas puncak monas, sempet kecewa juga sih, kirain bisa liat lidah api yang terbuat dari emas eh ternyata ga bisa, lidah api nya cuma bisa di liat dari kejauhan aja. 

Berhubung udah di atas puncak dengan penuh perjuangan, ga afdol kalo ga liat pemandanga kota jakarta dari atas sini. Ada beberapa teropong yang de tempatkan di sudut-sudut puncak sehingga para pengunjung bisa menikmati indahnya pemandangan kota jakarta dari atas.

Udah puas tu di atas puncak, nah saatnya turun ke bawah menggunakan lift lagi, tapi liftnya ga berenti sampai ke bawah atau tempat di mana kita pertama kali naik,tapi lifnya turun di lantai berapa ya??lupa,ahahaha,lalu selanjutnya kita menuruni tangga untuk turun dari puncak. Nah pas lagi turun tangga, ada salah satu pintu yang terbuka menuju ke teras monas yang berbentuk segi empat, kami istirahat dulu di sini sambil eksis foto-foto. Di kejauhan bisa terlihat Mesjid Istiqlal loh.

Sudah ga penasaran sama puncak monas lagi, mari kita turun ke bawah untuk menuju relief sejarah Indonesia.

Relief Sejarah Indonesia

Pada tiap sudut halaman luar yang mengelilingi monumen terdapat relief yang menggambarkan sejarah Indonesia. Relief ini bermula di sudut timur laut dengan mengabadikan kejayaan Nusantara pada masa lampau; menampilkan sejarah Singhasari dan Majapahit. Relief ini berlanjut secara kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan barat laut. Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20, Sumpah Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan Indonesia disusul Revolusi dan Perang kemerdekaan Republik Indonesia, hingga mencapai masa pembangunan Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, namun beberapa patung dan arca tampak tak terawat dan rusak akibat hujan serta cuaca tropis.

https://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional


Relief-relief nya bagus banget dan kita jadi tahu sejarah Indonesia hanya dengan melihat relief-relief ini saja. 

Nah puas jalan-jalan di monas, waktunya pulang berhubung hari sudah menjelang sore, tapi eksis dulu dong, ahahahaha.




 


 Kami sedang berada di dapan Istana, sebenarnya kalo dari dekat ga terlalu jauh hanya di foto saja yang tampak jauh.

Wajah-wajah yang lelah gara-gara pulang mau ke stasiun jalannya jauh banget ya Allah, kaki sudah pegel lalu panas pula,huhuhu.

Di depan gerbang monas ada air mancur, airnya melimpah ruah, walaupun lelah seharian jalan-jalan di monas, tapi melihat air mancur ini saat pulang rasa lelah sedikit terobati.

Tara~~~~~ pergi turun di st juanda dan pulang naik dari st juanda menuju bogor.

Taman Bunga Nusantara

Tahun 2015 saya beserta teman-teman memutuskan untuk berwisata ke Taman Bunga Nusantara. Kami penasaran apa saja isinya, dengar cerita orang-orang yang sudah pernah ke sana tamannya bagus banget, udaranya sejuk, dan banyak yang foto prewed di sini. Supaya ga tambah penasaran yuk cekidot :

Taman Bunga Nusantara Jl. Mariwati Km. 7, Desa Kawungluwuk, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat.
  

Informasi Tiket
Tiket Masuk (usia 4 tahun ke atas) : Rp 30.000,-
Tiket Dotto Trains   Rp   40.000,-
Tiket Garden Tram   Rp 40.000,-
Parkir Motor : Rp 5.000,-
Parkir Mobil : Rp 10.000,-
Parkir Minibus : Rp 15.000,-
Parkir Bus : Rp 20.000,-
     
Tiket Wira Wiri   Rp 5.000,-
Tiket Rumah Kaca   Rp 2.000,-
 Peta Maze Garden   Rp 1.000,-












 Tiket Dotto Trains
DSC_0189.jpg - 770.60 KB
Tiket Masuk & Keliling Lokasi Taman Bunga Nusantara, Dengan Kendaraan Dotto Train, Kapasitas Kendaraan  50 orang, Kendaraan ini tersedia hanya di hari  Sabtu, Minggu dan Libur Nasional dengan  Jadwal Keberangkatan 1 Jam Sekali.

Tiket Garden Tram
garden tram.jpg - 856.85 KB
Tiket Masuk & Keliling Lokasi Taman Bunga Nusantara Menggunakan Kendaraan Garden Tram, Kapasitas Kendaraan  16 s.d 20  orang, Jadwal Keberangkatan 1/2 Jam Sekali.

Tiket Wira Wiri
wira wiri.jpg - 74.07 KB
Tiket kendaraan keliling lokasi Taman Bunga Nusantara menggunakan kendaraan Wira-Wiri, Kapasitas 15 orang penumpang, Tiket ini bisa anda dapatkan di Loket penjualan Tiket yang berada di dalam lokasi Taman Bunga Nusantara.




Taman Air

Taman AirAir disamping menjadi kebutuhan pokok dari mahluk hidup juga merupakan sumber inspirasi bagi manusia. Percikan serta pantulan dari benda yang berada di dekatnya sungguh memberikan hal yang sangat mempesona. Oleh karena itu di berbagai negara pesona air ini dijadikan suatu komponen pokok atau penunjang bagi terbentuknya suatu tatanan taman yang indah seperti Taman Gaya Jepang, Taman Gaya Perancis, Taman Gaya Itali dan Taman Gaya Bali.  Uniknya tanaman tanaman air biasanya memiliki bentuk dan warna yang sangat memikat.
Tanaman - tanaman di sini beradaptasi terhadap lingkungannya yang berair dengan dua cara.  Secara vertikal seperti bunga berwarna ungu Ini adalah Kana Air atau Thalia Dealbata (talia delbata) yang merupakan tanaman asli dari Amerika Serikat bagian tenggara.  Atau secara horizontal seperti Lotus atau Nelumbo Nucifera di tengah kolam.  Bunga yang cantik ini berasal dari Asia Timur dan Australia bagian Timur laut.  Kami juga menanam Cyperus Papyrus terletak di bagian depan dan belakang kolam dengan batangnya yang berwarna hijau tua serta daun yang menyerupai rambut menjurai.  Tanaman yang berasal dari Mesir ini digunakan oleh bangsa tersebut sebagai sumber pembuat kertas pertama di dunia sejak tahun 2750 SM.
Di sini kami juga menanam Teratai Raksasa atau Victoria Amazonica yang berasal dari Amerika Selatan.  Tanaman ini dapat segera dikenali melalui daunnya yang berbentuk nampan.  Bunganya hanya muncul di pagi hari atau menjelang  petang.  Juga kami miliki Giant Arum atau Typonodorum Lindleyanum yang dengan mudah dikenali karena bentuknya yang menyerupai pohon pisang berasal dari Amerika Selatan.


Taman Mawar

Taman MawarBunga Mawar yang indah berasal dari belahan bumi bagian utara atau tepatnya berasal dari negara China.  Pada abad pertengahan bunga mawar biasa disebut dengan Flos Florum yang berarti bunga dari segala bunga.  Bunga Mawar juga ditunjuk oleh Maria ibunda Isa sebagai lambang dari kesempurnaan duniawi dan surgawi.  Dan bahkan sampai sekarang bunga Mawar masih dianggap sebagai bunga yang paling terkenal di seluruh penjuru dunia.  Di negara-asalnya China, mawar telah terkondisikan untuk beradaptasi dengan 4 iklim termasuk musim dingin atau musim salju.  Pada saat musim salju secara alamiah mawar ini meluruhkan seluruh dedaunannya dan menuju periode penghentian pertumbungan atau beristirahat (dormant period).  Dan kembali berkembang pada saat musim panas.  Tentunya pada masa istirahat ini tanaman tersebut mempunyai kekuatan untuk memberikan keindahan bunga yang lebih baik.   
Di Taman Bunga Nusantara kami memperlakukan tanaman ini dengan perlakuan khusus dimana tatacara penyiraman, pemberian pupuk, dan penyiangan kami lakukan dengan seksama dan perhitungan yang matang.  Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kekuatan serta keindahan dari mawar tersebut yang mana di daerah-daerah tropis bunga Mawar tidak memiliki masa dormant atau masa istirahat. 


Taman Perancis

Taman PerancisPada abad ke 17 di daratan Eropa terbentuk suatu tren taman yang tidak mengedepankan bunga sebagai unsur utamanya.  Banyak taman yang mengedepankan kerapihan, keserasian, dan keseimbangan bentuk. 
Desain taman Perancis merupakan desain masa Renaissance dengan bentuk-bentuk geometrisnya.  Perdu Taiwan   Beauty yang dipangkas rapi membingkai bunga warna-warni ini disebut parterre yang berasal dari frase bahasa Perancis, yaitu broderie de par terre atau "sulaman di atas tanah".
Gaya taman seperti ini mencapai puncak ketenarannya pada masa kekuasaan Kaisar Louis XIV di abad ke-17.  Jenis tanaman hanyalah merupakan unsur kedua setelah penentuan bentuk/desain taman.  Taman ini diciptakan untuk melambangkan penguasaan manusia terhadap alam.  Keindahan Taman Perancis dapat Anda nikmati dari dekat maupun dari kejauhan.  Untuk melihat bentuk-bentuk geometrisnya secara keseluruhan kami undang Anda untuk melihatnya di atas Menara Pandang.


Taman Rahasia (Labirynth)

MazeKonsep Taman Maze atau lebih dikenal dengan nama Taman Labyrinth, Hoiuse of Daedalus, Troy of Town atau The Wall of Troy telah ada berabad-abad yang lalu.  Konsep inipun merupakan suatu gagasan arsitektural yang memperlihatkan bentuk jalan berliku tak berujung yang menuju ke istana atau tempat tempat istimewa.  Konsep lainnya yang sederhana dikaitkan dengan legenda Minotaur dirancang oleh Daedalus (pada masa kekuasaan Raja Minos di Mesir) yang mengambil pola atau symbol dari Coin Cretan.  Koin tersebut memperlihatkan legenda Theseus sedang mencari Putri Adreane yang diculik oleh Monster Minotaur disuatu tempat dengan jalan tak berujung.  Konsep inipula yang membentuk suatu citra yang sangat tinggi akan pengaruh Taman Maze di benua Eropa.  Pada abad ke 16, tanaman yang membingkai Maze Garden cenderung pendek, namun setelah kaum  rohaniawan dari Gereja Roma mengambil alih fungsi dari Maze Garden tersebut sebagai alat simulasi ketaatan manusia terhadap Tuhan maka tanamannya berubah menjadi tinggi.
Di Taman Bunga Nusantara ini kami tampilkan Maze Garden dengan pola Renaissance dengan tetap mengedepankan makna awal keberhasilan Theseus merebut Adriane di jalan tak berujung.  Oleh karena itu, setelah selesai mengitari luasnya jalan tak berujung kami tampilkan tatanan taman dan tanaman yang indah di tengahnya sebagai suatu bentuk apresiasi atas keberhasilan Anda.
Anda dapat melihat keunikan tatanan taman dan tanaman dengan pangkasan yang rapih serta paduan warna bunga yang indah di atas Menara Pandang.
Takut tersesat di taman ini?  Jangan khawatir, kami menyediakan peta untuk memandu Anda menyusuri Taman Rahasia dengan Rp 1.000,-


Taman Bali

Taman BaliTaman Bali merupakan suatu bentuk kreasi bangsa Indonesia yang keberadaannya telah diakui oleh masyarakat internasional.  Keunikan bangunan serta bentuk kreasi Bali lainnya telah menjadikan Taman Bali sebagai taman yang memiliki keunikan dan mudah dikenali oleh masyarakat internasional.
Di Taman Bali ini kami tampilkan keunikan bangunan, patung, dan tanaman khas Bali seperti Candi Bentar, atau Gapura Pintu Masuk, Bale Bengong, dan Bale Kul Kul.  Tanaman yang mendominasi lokasi taman ini adalah bunga kamboja, bunga sepatu, aneka helikonia, serta tanaman tropis berdaun indah lainnya. 


Taman Mediterania

Taman MediteraniaTaman ini didesain untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang suatu lokasi yang berada di daerah gurun seperti yang ada di kawasan Mediterania.  Secara historis negara-negara seperti Italia, Spanyol, Yunani, dan Portugis dalam mendesain tamannya lebih banyak mempergunakan tanaman yang bertoleransi tinggi terhadap cuaca kering seperti jenis kaktus (Cactaceae), dan yucca (Liliaceae).  Adapun rumah khas Mediterania merupakan bentuk bangunan khas yang kami pergunakan untuk melindungi ragam kaktus yang ada di dalamnya.  Dengan atap kaca, memungkinkan sekali ragam kaktus seperti Notocactus magnificus, Cephalocereus senilis, Opuntia rufida, serta Cereus hexagonus tumbuh kembang seperti di daerah asalnya.  Konsep lainnya yang ingin kami tonjolkan adalah unsur-unsur lainnya seperti hamparan batu dan pasir putih yang lebih mengarah kepada keberadaan pantai Mediterania yang memiliki hamparan pasir putih yang luas.  


Taman Palem

Pohon Palem telah banyak ditanam sejak masa purba, namun baru dikenal popularitasnya oleh kalangan pertamanan pada tahun 1800-an.  Terdapat kurang lebih 2.800 species palem yang ada di belahan bumi yang memiliki iklim yang hangat. 
Koleksi palem di sini mencapai lebih dari seratus varietas dari berbagai tempat di dunia.  Beberapa palem yang memiliki keunikan khusus diantaranya Washingtonia robusta atau Palem Kipas Meksiko yang berasal dari Meksiko.  Tanaman unik lainnya adalah Screw Pine atau Pandanus utilis dari Madagascar.  Tanaman  ini dapat dengan mudah dikenali melalui batang dan daunnya yang melingkar-lingkar.  Di Afrika, daun tanaman  ini dibuat topi dan keranjang.  Palem lain yang tak kalah cantiknya adalah Palem Alexandra atau Archontophoenix alexandrae dari Queensland-Australia.  Palem raksasa yang berada di jalur menuju ke Rumah Kaca adalah Cuban Royal Palm atau Roystonea regia berasal dari Kuba.  Palem lainnya yang tak kalah menarik adalah Palem Botol atau Hyphorbe leganicaulis, Palem Jelly atau Butia capitata, Palem Phoenix atau Phoenix roebelinii.  


Taman Gaya Jepang

Terbentuknya Taman Gaya Jepang tidak terlepas dari rangkuman sejarah masa lalu bangsa tersebut dimana pada abad pertengahan di Jepang sering terjadi perpecahan antara suatu suku dengan suku lainnya.  Untuk menghindari hal tersebut pimpinan dari masing-masing suku membuat suatu tempat berlindung yang dapat melindungi keluarganya dari serangan musuh.  Untuk lebih menyamankan lokasi tersebut mereka membuat suatu taman sederhana dengan mengedepankan unsur-unsur alam sebagai konsepnya.
Seiring dengan berlalunya masa, di zaman modern ini dimana bangsa Jepang telah dikenal dengan keuletannya dalam mencapai suatu cita-cita, relaksasi merupakan suatu hal yang sangat mereka butuhkan.  Oleh karena itu  memiliki sebuah taman telah menjadi semacam tradisi.  Pada zaman modern sekarang ini, penduduk Jepang tidak lagi berperang dengan sesamanya, tetapi mereka selalu bekerja keras dan berlomba untuk memperoleh yang terbaik dalam hidupnya.  Karena mereka selalu berada dalam tekanan, mereka memerlukan tempat untuk beristirahat.  Taman inilah tujuan mereka.  Begitu anda memasuki taman, anda akan menemukan unsur - unsur utama taman Jepang, yaitu : batu-batuan, kayu, kesederhanaan desain, kolam, gerakan air, dan kesunyian.


Rumah Kaca

Rumah KacaRumah Kaca atau yang lebih dikenal dengan nama Green House merupakan salah satu industri terkemuka di negara-negara maju penghasil bunga.  Pada awalnya Rumah Kaca dibuat di negara yang memiliki iklim yang ekstrem atau 4 musim.  Hal ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap tanaman dari musim dingin yang keras.  Sejak itulah perkembangan teknologi berupa  pembenahan dari struktur bangunannya semakin diperbarui dan dipermudah. 
Di Taman Bunga Nusantara kami tampilkan bentuk Rumah Kaca yang merupakan hasil karya seni tinggi, dimana sistim pengaturan suhu, kelembaban, dan intesitas cahaya sudah merupakan suatu paket.  Sistem atau perangkat tersebut dapat digerakan secara otomatis maupun secara manual sesuai dengan kebutuhan.
Adapun bunga bunga yang mengisi Rumah Kaca yang memiliki luas 2.000 m2 dan 3.000 panel kaca ini adalah bunga-bunga yang tidak bisa bertoleransi dengan iklim yang ekstrem seperti derasnya air hujan dan teriknya sinar matahari.

Nah, sudah lumayan komplit penjelasan tentang taman bunga di atas kan??? Yuk ikuti jalan-jalan aku di bawah ini :

Pas awal masuk pemandangan yang disuguhkan menyejukkan mata,hehe, kolam air yang panjang beserta air yang jernih, sederetan bangku untuk para wisatawan yang mau duduk-duduk, tak lupa sederetan bunga-bunga yang indah.

Mari kita jalan-jalan^^, kami mengikuti peta yang di dapat waktu membeli tiket, nah ada patung wanita yang gede banget menjorok ke danau tapi lupa nama patungnya,hehe, terus dan terus berjalan sampailah di air mancur yang besar.

Sekarang ada di taman bali,,yey,, ga perlu jauh-jauh ke bali, maklum belum pernah ke bali segini aja udah seneng banget ketemu taman bali,hahahaa,, suasana di dalam taman bali sejuk karena banyak pohon-pohon rindang dan tempat peristirahatan buat melepaskan lelah.

Sudah pernah liat teddy bear dari daun? Nah di taman bunga nusantara ini, ada 2 teddy bear yang besar banget terbuat dari daun-daun, sampai bisa duduk di atas teddy bear ini loh.

 
Berjalan mengikuti peta sampailah di taman jepang, di lihat dari luar udah terlihat gaya jepang nya, masuk ke dalam suasana jepang udah terasa. Ada jembatan buat istirahat menuju bungalow, pohon-pohon rindang yang tertata rapi dan di pangkas sangat rapi, juga ada kolam yang cukup besar di tengah-tengah taman bergaya jepang ini.

Berjalan dari taman jepang, kami mampir di taman mediterania, berhubung taman ini terbuat dari kaca atapnya, pas masuk ke sini, bwoooossshhh udara panas langsung menerpa, seperti di gurun-gurun, taman ini di penuhi dengan tumbuhan gurun yaitu kaktus.
 
Lanjut dari taman mediterania mampir ke taman perancis yang indah dengan di kelilingi bunga-bunga di kiri kanan, berhubung udah siang jadi pake payung,hahahaha.
 
Ada dinosaurus,,,takuuuuuut, eits tapi dino ini ga menyeramkan kok, si dino terbuat dari daun-daun yang di rangkai membentuk dinosaurus, dino terbuat dari daun aja udah tinggi apalagi yang aslinya yah.

 
Pas liat jerapah yeng langusng terlintas di benak adalah Lee Kwang Soo alias kirin, ahahahaa,, sama seperti dinosaurus dan teddy bear, jerapah ini juga terbuat dari daun-daun yang di rangkai membentuk jerapah.
 
Sebelum pulang foto dulu di merak yang badannya terbuat dari daun dan ekornya dari bunga,, kalo lihat sendiri pasti kagum banget terutama bagian ekornya yang mekar itu.

Time to go home,, udah puas jalan-jalan seharian di Taman Bunga Nusantara ini, dan satu hal yang pasti ga nyesel datang ke sini, karena pemandangannya benar-benar top markotop.
 

Sabtu, 30 April 2016

Desa Wisata Tamansari


Desa wisata tamansari terletak dikaki gunung salak, mempunyai iklim yang sejuk dengan luas wilayah desa 614 Ha. Salah satu wisata religi yang terdapat di Desa Tamansari adalah Pura Agung Parahyangan Jagatkarta. Pura ini merupakan pura terbesar di Jawa Barat dan merupakan istana (tempat tinggal) dari Prabu Siliwangi dan seluruh leluhur orang Jawa Barat. Bahkan menurut pengelolanya dinyatakan sebagai pura terbesar kedua setelah Pura Besakih di Bali. Lokasi Pura Agung Parahyangan Jagatkarta terletak di Kampung Warung Loa, berada dikaki Gunung Salak dengan ketinggian sekitar 700 meter dpl dengan jarak tempuh 12 KM dari Pintu Tol bogor.
Nah itu Pura Agung Parahyangan Jagatkarta, karena saya hanya berdua dengan teman saya tidak bisa masuk ke dalam sana hanya sampai batas yang telah ditentukan oleh penjaga Pura. Tapi kalau rombongan bis bisa masuk ke dalam Pura. Waktu itu juga ada rombongan bis bertuliskan Bali, jadi warga Bali juga sering berkunjung ke Pura yang terletak di Bogor ini.
Taraaaaa~~~~inilah saya di depan apa ya namanya seperti gapura mungkin, hanya sampai batas ini saja saya boleh masuk, masih boleh naik tangga ke atas udah lewat tangga tidak boleh masuk,hehehehe, seperti di Bali kan?? bilang ke teman-teman di Bali,,ahahaha,,aslinya di Bogor.
Setelah naik tangga itu, maka akan menuju ke sini, ada simbol Ganesha, tapi tidak boleh masuk ke situ ya.